Rate Deposite / Widrawal : 13.650 / 13.088
JustForex <\center>

Disclaimers :

Peringatan Resiko

Forex Trading memiliki resiko yang signifikan. Mohon pahami bagian ini dengan baik. Forex tidak hanya pasar yang menguntungkan tapi juga beresiko. Memperdagangkan mata uang asing untuk margin memberi resiko tingkat tinggi dan bisa saja tidak sesuai untuk semua investor. Tingginya tingkatan leverage dapat berdampak kepada anda dan investasi anda. Sebelum memutuskan untuk berdagang anda harus benar-benar mempertimbangkan dengan baik tujuan dari investasi, tingkat pengalaman, dan selera resiko anda. Ada kemungkinan anda akan mengalami kerugian atas beberapa atau semua deposit anda.

Juga ada resiko yang berkaitan dengan penggunaan sistem perdagangan eksekusi harga berbasis internet termasuk, tidak terbatas kepada, gagalnya perangkat keras, perangkat lunak dan koneksi internet. Untuk mengurangi resiko ini gunakan pending orders. 

Network Trading Kumoro(ENTEKA) dengan PAMM KUMORO kami hanya sebagai alat trading otomatis yang kami sediakan untuk Anda. Segala RESIKO perdagangan ditanggung oleh Anda sendiri. 

PAMM KUMORO akan membantu member mendapatkan pasive income. Sementara KUMORO NETWORK adalah sisi active income bagi member

EFEX Status

Sam Paryono
More on this category »
Showing posts with label Politik. Show all posts
Showing posts with label Politik. Show all posts

4 TOKOH MUDA KANDIDAT CAPRES 2019

Saturday 25 April 2015


Memang masih jauh dan mungkin juga terlalu dini untuk menyebut sekarang ini, tapi karena gelagak politik Indonesia yang seperti cuaca yang tak menentu, bisa saja menjadi alternative yang perlu dipikirkan bersama-sama. Apa itu? Ya apa lagi kalau bukan mempersiapkan kader muda Indonesia yang akan dimunculkan pada Pilpres 2019 mendatang. Diantara 4 tokoh tersebut , yang satunya sudah mejadi Presiden ke 7, akankah diantara mereka menjadi presiden ke 8?
Empat tokoh muda yang berprestasi dan punya potensi besar ini, disayangkan mereka yang tampil ini bukan salah satu dari 10 partai yang punya Fraksi di DPR, tapi sekali lagi sayang kalau dilewatkan bahkan “dibuang” begitu saja. Tokoh muda yang pernah saya tampilkan beberapa waktu yang lalu ternyata “kesandung” KPK, seperti Anas Urbaningrum dan Andy Malarangeng, tapi masih ada dua tokoh muda lagi yang menjadi ketua partai, yaitu Muhaimin Iskandar dari PKB( Pertai Kebangkitan Bangsa) dan Anis Matta dari PKS( Partai Keadilan Sejahtera).
Keduanya kebetulan juga tidak menjadi menterinya Jokowi, dengan demikian bebas untuk bergerak dan menyusun kekuatan. Kalau Muhaimin Iskandar walaupun termasuk partai pendukung Jokowi, tapi dengan tegas menolak dijadikan menterinya Jokowi, mungkin mau konsentrasi membenahi PKB dan siap mengambil ancang-ancang menuju 2019, paling tidak suara PKB lebih besar diraih ketimbang 2014 yang lalu.
Yang repot memang Anis Matta, Presidennya PKS. Politikus muda yang membuat para politikus lain mungkin iri, masih muda, berprestasi dan kini menjadi ketua sebuah partai yang disegani. Walaupun PKS dihantam badai” kasus sapi”, PKS ternyata tidak ditinggalkan para kadernya, tetap solid di tengah caci maki dan hinaan, inilah hebatnya partai kader PKS, partai yang tak hanya slogan, tapi telah mengakar di kampus-kampus. PKS walau banyak dimusuhi, tapi tetap berdiri tegak menyongsong masa depannya.
Lalu siapa tokoh muda yang tak punya partai dan bukan ketua partai, yang menjadi sorotan utama tentu Ridwan Kamil, si “ Presiden “ versi turis Jerman. Dan Ahok, terlepas dari kebiasaannya yang kurang beretika dalam bertutur kata, tapi Ahok punya kekuatan dalam hal keberanian dan kejujuran serta tak kenal takutSatu lagi dari generasi Kartini yaitu Bu Risma, sang Wali Kota Surabaya yang punya seabreg prestasi.
Jadi tiga tokoh muda inilah yang menjadi harapan bangsa ke depan, tapi sekali lagi, sayang ketiganya bukan ketua partai, jadi pencapresannya di 2019 mesti dari dukungan atau gabungan partai, itupun kalau para ketua partai masing-masing tak memajukan dirinya menjadi capres 2019 mendatang. Namun kalau dilihat gelagatnya, para ketua partai atau pembina partai akan maju lagi, mencapreskan diri pada Pilpres 2019, kecuali mungkin SBY dan Megawati, karena keduanya memang tak mungkin lagi diajukan oleh partainya masing-masing dan tentu dengan alasan masing-masing.
Jadi secara nasional kita punya stok capres muda yang sedang menonjol, mulai  dari Jokowi yang akan maju lagi atau tidak di 2019. Mereka itu kalau diurutkan adalah Ridwan Kamil, Ahok, Risma, Anis Matta dan Muhaimin Iskandar, Kalau mau ditamba, tentu saja Ganjar pranowo dan Aher. Lalu siapa yang akan muncul, kita lihat saja nanti. Semoga kader-kader bangsa yang punya  potensi besar ini tidak terjegal atau dijegal, kalau terseleksi secara alamiah itu wajar, karena bagaimanapun yang muncul hanya tinggal dua orang nantinya, sebagai capres dan wacapres.
Secara transfarant sudah terlihat apa yang mereka lakukan untuk bangsa ini, dan untuk menjaga kesinambungan tentang potensi mereka yang terus terjaga dan terbaca masyarakat, peranan media sangat penting, termasuk media sosial, yang kian hari kian menampakkan kekuatannya. Ayo terus maju dan berbuat sesuatu untuk bangsa ini, sekecil apapun potensi yang dimiliki.
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2015/04/22/4-tokoh-muda-kandidat-capres-2019-713801.html

DELEGASI 86 NEGARA HADIRI SOM KAA

Sunday 19 April 2015


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara Pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center dihadiri para delegasi dari 86 negara Asia dan Afrika.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia Sudarma saat ditemui di JCC, Jakarta pada Minggu menyebutkan bahwa data terakhir per Minggu, 19 April delegasi dan atau perwakilan yang menghadiri KAA 2015 berasal dari 86 negara.
Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa jumlah kepala negara/ kepala pemerintahan dan atau wakil kepala negara / wakil kepala pemerintahan yang akan menghadiri pertemuan dan peringatan KAA ke-60 adalah 32 orang.
Adapun kepala negara atau kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan hadir, antara lain dari negara Brunei Darussalam, Jordania, Swaziland, Tiongkok, Korea Utara, Iran, Madagaskar, Malawi, Myanmar, Namibia, Sudan, Timor Leste, Vietnam, Zimbabwe, Bangladesh, Kamboja, Mesir, Gabon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Thailand.
Sementara enam wakil kepala negara atau wakil kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi untuk menghadiri Peringatan KAA ke-60 adalah Aljazair, Angola, Liberia, Filipina, Seychelles, Zambia.
Selain itu, Siti Sofia menyebutkan, Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Afrika (Asia-Africa Ministerial Meeting) yang akan dilaksanakan pada 20 April akan dihadiri oleh 40 menteri dari negara-negara Asia dan Afrika.
Selanjutnya, dalam KAA nanti juga akan hadir perwakilan dari enam organisasi internasional, yaitu Asian Development Bank (ADB), Uni Afrika, ASEAN, PBB, Liga Negara Arab, South Center.
Adapun urutan rangkaian acara pertemuan KAA dan Peringatan 60 tahun KAA yang diselenggarakan di Jakarta dan Bandung adalah sebagai berikut.
Pada 19 April diadakan Pertemuan pejabat tingkat tinggi (Senior Official Meeting) kawasan Asia-Afrika. Kemudian, pada 20 April akan ada Pertemuan Tingkat Menteri.
Pada 21-22 April, akan diselenggarakan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asia-Africa Business Summit).
Pada 22 April, pelaksanaan KTT hari pertama. Pada 23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan makan malam oleh Presiden RI Joko Widodo untuk para kepala negara.
Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan Historical Walk (napak tilas) KAA oleh para kepala negara di Bandung.
Red: Djibril Muhammad


Sumber: Antara

PEMERINTAH BELUM KONSISTEN MELINDUNGI TKI

Wednesday 15 April 2015

JAKARTA - Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Siti Zaenab di hukum pancung oleh Pemerintah Arab Saudi, setelah menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap istri dari majikannya yang bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999.
Direktur The Sun Institute, Andrianto mengatakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak bisa melindungi rakyatnya di penggal kepalanya setelah menjalani hukuman 16 tahun penjara.
"Kita prihatin dengan wafatnya Siti Zaenab. Saya rasa ada yang tidak secara konsisten dan konsekwen dijalankan oleh pemerintah, yakni melindungi TKI," ujar Andrianto kepada Okezone, Kamis (16/4/2015).
Dia menilai bahwa pemerintahan Jokowi kurang pandai dalam kasus hukaman mati ini. "Ini keliatan kurangnya circle kekuasaan dalam kasus TKI. Padahal peristiwa Zaenab ini sudah lama, seharusnya bisa di antisipasi dan ini sebuah tanparan buat diplomasi kita," pungkasnya.


Siti Zaenab binti Durhi Rupa dieksekusi mati di Madinah, Arab Saudi, kemarin sekira pukul 10.00 waktu setempat. Siti dipidana mati atas kasus pembunuhan terhadap istri dari pengguna jasanya bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999.


dikutip dari news.okezone.com
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EFEX - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger